12/23/2012

PMW proposal wirausaha warung jombang



Ringkasan
 Pendahuluan
1. Latar Belakang : Yang melatar belakangi kami mengajukan proposal ini, adalah kami ingin mengembangkan usaha dari orang tua kami yang sudah berjalan hampir 12 tahun yang di dukung kemampuan memasak nasi goreng yang khas dari Jombang yang tidak di punyai oleh sembarang orang. Selain itu persaingan yang sangat ketat akibat dibukanya jalur akses Suramadu membuat usaha yang telah dapat menghidupi keluarga kami ini perlu menambah cabang ataupun pengembangan lainnya.
2. Ruang Lingkup : Ruang lingkup pengembangan usaha kami sangat menjanjikan dan sangat cepat dalam pengembalian modal usaha yang akan dirintis sebagai pengembangan usaha yang sama. Pengembangan usaha yang kami bangun merupakan usaha dari orang tua kami. Pengembangan usaha meliputi perbaruan warung yang sudah lama telah berdiri ataupun membuka cabang warung yang sama di tempat yang berbeda.
 Managemen
Nama Usaha : Pengembangan usaha terun temurun “ WARUNG JOMBANG”. Nama Pemilik : Sulis Tiyowati. Bidang Usaha : Usaha dagang makanan cepat saji. Jumlah Karyawan : 3 orang
C. Pemasaran
1. Produk yang dipasarkan : Makanan dengan  resep yang unik yaitu nasi goreng, mie  goreng, mie rebus, dan mihun. Minuman es the, es jeruk, kopi, minuman sachet dan botol.
3. Sasaran Konsumen : Langganan yang biasa membeli, Masyarakat Tanah merah dan masyarakat yang melintasi jalan utama Madura.
4. Wilayah pemasaran : Meliputi Kecamatan tanah merah dan sepanjang jalan lintasan bangkalan – sampang.
5. Proyeksi penjualan bulanan:
D. Teknik Produksi
1. Kapasitas produksi : Setiap harinya mengabiskan beras 8 kg dan dengan pengeluaran
2. Ketersediaan bahan baku : Bahan baku pembuatan nasi goreng sangat melimpah di pasar tanah merah bangkalan.
3. Fasilitas produksi : sangat lengkap dan milik sendiri.
E. Keuangan
1. Total biaya : Rp 7.500.000
2. Modal sendiri : Rp 500.000
3. Pinjaman Yang Diajukan :  Rp 7.000.000
5. Penjualan per tahun : Rp 253.640.000
6. Keuntungan per tahun : Rp 76.708.000
7. ROI ( Return On Investment ): Rp 89.208.000 dalam jangka waktu 1 tahun.
8. BEP (Break Even Point): Rp 57.521.000 dalam waktu triwulan III.
            ( 3x Rp 63.410.000)-(3 x Rp 44.233.000)











 


Bab I
PENDAHULUAN

1.1 Dasar gagasan pengembangan usaha
            Keahlian dalam memasak nasi goreng yang kami dapatkan secara turun temurun di daerah asal orangtua kami yang sebagian besar berdagang nasi goreng merupakan gagasan dari pengembangan usaha kami. Kegemaran masyarakat Madura terhadap masakan jawa terutama nasi goreng dan bakso menjadi intipenting dari program kami. Selain itu usaha kami termasuk usaha yang berjalan sudah lama dan perlu untuk diadakan pengembangan usaha yang baru juga tidak di pungkiri semakin banyaknya persaingan yang menyajikan masakan yang semakin beragam.
            Berbekal keahlian membuat nasi goreng yang kami dapatkan dari orang tua kami, yang telah lebih dulu menjalankan usaha selama bertahun – tahun, kami bermaksud mengembangkan usaha di bidang yang sama yaitu warung nasi goreng. Ramai nya sepanjang  jalan Madura akibat pembangunan jembatan suramadu dimanfaatkan masyarakat untuk membuka usaha. Kebanyakan usaha yang di buka mendadak adalah warung makanan yang berada sepanjang kecamatan di kabupaten Bangkalan. Begitu pula di Kecamatan tanah merah tepat di depan pasar tanah merah yang setiap malamnya ramai akan orang berjualan, seiring banyaknya warung yang berdiri disana persaingan pun semakin ketat. Warung nasi goreng yang akan kami kembangkan dulu cuma ada 1 pesaing saja, dan sekarang sudah ada 3 pesaing. Hal tersebut di atas yang menjadi dasar pengembangan usaha warung kami, agar tidak tergeser oleh warung – warung baru dan pelanggan masih setia terhadap kami.
1.2 Nama dan alamat usaha
            Usaha yang kami kembangkan adalah “Warung Jombang”. Warung Jombang adalah warung yang menjual makanan dengan menu utama nasi goreng yang berasal dari Kabupaten Jombang. Usaha kami terletak di depan pasar tanah merah kabupaten Bangkalan yang buka setiap hari pada malam hari. Warung jombang memilki keunikan rasa yang tidak dapat di temukan di warung nasi goreng lainnya. Tetapi untuk warung nasi goreng lain nya yang berasal dari daerah yang sama dengan kami , maka sedikit banyak memiliki kesamaan baik rasa, harga , maupun penyajian.

1.3 Bidang usaha
            Bidang usaha yang kami kembangkan adalah termasuk bidang usaha makanan. Makanan yang cepat saji ketika pembeli memesan, maka baru dibuatkan. Selain dari menu utama yaitu nasi goreng, kami juga menyediakan menu lain yaitu mie goreng, mie rebus. Untuk minumannya standart saja seperti es teh, es jeruk, Kopi, Susu, es rasa sachet. Ketika bulan puasa tiba warung kami menambahkan menu lalapan seperti bebek goreng, tempe penyet, ayam goreng, lele goreng.
            Bidang usaha kami sudah berdiri sejak 12 tahun yang lalu, dan sampai sekarang masih berkembang. Bidang usaha kami adalah merupakan usaha yang unik. Hal ityu karena masakan atau keahlian yang di dapat mencakup satu desa yang mempunyai keahlian yang sama yaitu memasak nasi goreng. Rata – rata tetangga kami juga membuka usaha yang sama di berbagai tempat di Indonesia. Di Madura sendiri, di 3 kabupaten sudah banyak yang membuka usaha warung jombang yang membuka menu utama nasi goreng di antaranya kabupaten bengkalan, sampang, dan sumenep. Sebagian besar dari mereka masih merupakan family dari kami. Pembukaan warung nasi goreng sangat menjanjkan dan memilik prospek yang tinggi pula.
1.4 Bentuk Badan Usaha
            Usaha yang akan kami kembangkan adalah tidak berbadan usaha atau disebut juga Usaha milik pribadi. Orang tua kami membuka usaha 2 cabang yang bertama Bapak yang membuka warung di tempat lain yaitu tepatnya di Petemon Tanah Merah Bangkalan, dan Ibu membuka warung di Depan pasar tanah merah. Tidak ketinggalan, saudara laki – laki kami juga telah membuka usaha yang sama di Kecamatan Torjun Kabupaten Sampang. Sepanjang jalan Madura banyak saudara kami yang membuka warung yang sama, sepeti halnya di Blega ada 5 warung, di Bangkalan kota terdapat lebih dari 7 saudara kami yang membuka usaha yang sama, dan banyak saudara yang tersebar di Pulau Madura yang membuka warung yang sama. Untuk usaha yang kami kembangkan, karena usaha milik sendiri maka tidak mengenal bagi hasil 100% hasil yang diperoleh akan jadi milik kami seutuhnya.
1.5 Gambaran perkembangan usaha
            Usaha kami berdiri sejak 12 tahun yang lalu, sejak pertama kali buka usaha kami ramai setiap hari dan hanya membuka 1 warung saja. Penghasilan yang kami peroleh sejak pertama kali membuka usaha lebih banyak dibandingkan sekarang. Seiring ramainya jalan di Madura dan dibukanya akses jembatan suramadu, maka banyak pula yang membuka usaha baik usaha yang sama ataupun berlainan. Semakin lama semakin banyak saingan dan otomatis penghasilan semakin menurun. Untuk mengatisipasi hal tersebut maka kami beinisiatif untuk membuka cabang di pasar sebelah yaitu pasar Petemon. Masing – masing warung di kelolah oleh orang tua kami. Perkembangan usaha kami mengikuti pola pembeli , jika bulan puasa pendapatan kami juga agak berkurang karena kebanyakan masyarakat sudah memasak sendiri dan jarang orang yang membeli untuk bekal sahur. Untuk itu kami menambah menu seperti bebek goreng, lele goreng, tempe penyet , ayam goreng.
            Semakin padatnya orang yang berjualan di area pasar tanah merah, maka semakin ketat juga persaingan. Perkembangan usaha kami juga agak kurang bagus seiring banyaknya warung baru. Oleh sebab itu kami bermaksud mengembangkan usaha ini, yang merupakan usaha milik orangtua yang sejak lama telah berdiri. Keahlian dalam memasak nasi goreng adalah kunci khusus yang membuat usaha kami masih bisa berkembang walaupun perkembangan nya relatif sedikit.













Bab II
PROFIL USAHA

2.1 Gambaran umum usaha
            Usaha kami merupakan usaha yang menjual makanan dengan menu khusus nasi goreng Jombang. Tidak di pungkiri nasi goreng jombang berada di mana- mana dan semua itu berasal memang dari Kabupaten Jombang. Warung Jombang usaha kami berdiri sejak tahun 1999. Sejak awal buka sampai sekarang , kami menjual makanan nasi goreng, mie goreng, mie rebus , dan mihun dengan minuman es jeruk, kopi, es the dan minuman sachet. Jika bulan ramadhan tiba , maka menu kita tambah dengan lalapan ( bebek goreng, ayam goreng, lele, tempe penyet ) hal itu dikarenakan di bulan puasa permintaan terhadap nasi goreng agak menurun. Warung kita buka mulai jam 17.00-habis, maksimal jam 01.00 kita sudah pulang. Kami membuka stand di depan Pasar tanah merah Bangkalan dengan tenaga kerja yang berjumlah 4 orang.
            Usaha kami dengan nama “Warung Jombang”, hal itu memang kami berasal dari Jombang. Di desa kayen Kecamatan Bandarkedungmulyo Kabupaten Jombang sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian dengan menjual nasi goreng. Mereka sangat ahli dalam memasak nasi goreng, dan salah satu orang tua kami berasal dari daerah tersebut. Tidak peduli apakah orang tersebut kaya atau miskin, mereka semua rata – rata menjual nasi goreng baik dengan keliling ataupun dengan merantau seperti kami. Usaha kami merupakan usaha yang sudah berkembang di Madura dan sebagian besar dari mereka yang berada di Madura adalah masih memiliki hubungan persaudaraan dengan kami. Secara umum usaha kami telah berkembang dan mampu bersaing dengan warung yang lain yang berada di Tanah merah.
2.2 Perizinan
            Karena usaha kami merupakan usaha makanan dengan sistem bongkar pasang tenda di depan tempat umu yaitu pasar, maka kami tidak memiliki surat perizinan yang sah. Tetapi walaupun demikian kami setiap harinya di pungut biaya untuk penempatan lahan yang kami tempati berjualan sebagai tanda bahwa kita resmi dan sah dalam menempati lahan tersebut.


2.3 Aspek Teknis Produksi
            Dalam membuat makanan yang kami jual dengan sistem memasak langsung ketika di pesan dengan bumbu yang telah kami siapkan. Proses memasak kami memakai kompor yang intensitas keluarnya api besar, sehingga menambah sedap rasa dan cepat saji. Berikut cara membuatan makanan yang kami jual:
-        Nasi goreng ( 1 porsi )
Bahan dasar : Nasi putih 2,5 sendok nasi, sawi, kol secukupnya.
Bumbu: Vatsin, bawang putih, garam, kecap asin, kecap manis, Raja rasa, minyak wijen, saos tomat, saos Lombok. Cara pembuatan , Pertama penggorengan yang telah panas dan di kasih minyak goreng secukupnya masukan telor yang telah di kocok, masukkan ayam yang telah di goreng sebelumnya dan sudah di potong – potong, masukkan kecap asin, nasi putih, sawi dan kol dan goreng sampai agak kering , masukkan saos tomat, saos Lombok, raja rasa, kecap asin , kecap manis, Vatsin, dan garam secukupnya lalu goreng sampai kering dan terakhir masukkan minyak wijen, raja rasa dan kecap asin lagi, kemudian angkat dan tambahi mentimun dan cabai hijau.
-        Mie goreng ( 1 porsi )
Bahan dasar : Mie rebus 2 buah,sawi, kol secukupnya.
Bumbu : sama dengan bumbu nasi goreng. Cara pembuatan , pertama penggorengan yang sudah panas dan telah dikasih minyak masukkan telor yang telah di kocok, masukkan ayam yang telah di goreng, masukkan kecap asin, air kaldu ayam secukupnya, tunggu sampai mendidih, masukkan sawi dan kol tunggu hingga layu, masukkan mie yang telah di rebus sebelumnya setengah matang, tutup sebentar, masukkan bumbu ( vatsin, garam, saos tomat, saos pedas, kecap manis , kecap asin, raja rasa, aduk dengan menggunakan supit sebentar dan tutup lagi hingga airnya kering, terakhir masukkan minyak wijen, raja rasa, dan kecap asin. Kemudian angkat dan tambahkan mentimun dan cabai hijau.
-        Mie rebus , pada dasarnya bahan dan cara pembuatannya sama dengan mie goreng, hanya pada mie rebus air kaldu yang di tuangkan jumlahnya lebih banyak . Dan itu yang akan di jadikan kuah untuk penyajian mie rebusnya. Berikut  peta  proses pembuatan produk kami secara umum:






Gambar Peta proses operasi (Operation Process Chart) Warung Jombang
 
2.4 Aspek Pemasaran
v  Strategi produk
            Jenis produk yang kami pasarkan adalah makanan yang unik, karena tidak sembarang orang dapat memasak nasi goreng khas dari Jombang. Makanan yang kami sajikan antara lain nasi goreng, mie goreng, mihun. Sedangkan untuk minuman kita menyediakan es the, es jeruk, kopi, dan minuman sachet / botol. Wilayah pemasaran mencangkap kecamatan Tanah merah dan sekitarnya walaupun demikian pembeli kebanyakan datang drai langganan yang biasa melintasi jalan pasar tanah merah. Untuk harga makanan yang kami jual  kami menggunakan sistem kesamaan harga. Maksudnya, semua warung jombang yang menjual nasi goreng mengadakan kesepakatan harga, jika harga naik maka seluruh warung jombang di Madura akan naik pula. Untuk kesepakatan harga kita tidak menemui kesulitan karena sebagian besar dari mereka yang membuka warung jombang adalah merupakan family. Untuk 1 porsi makanan kami mematok harga Rp 5000, untuk minuman semua jenis meinuman Rp 2000 kecuali untuk inuman sachet dan botol yang harganya menyesuaikan harga beli.
v  Strategi cara.
            Promosi tidak kami lakukan karena sudah lama warung kita berdiri sehingga banyak langganan dan masyarakat yang mengetahui usaha kami. Pemasaran usaha kami, dilakukan secara langsung datang ke warung kami. Pemasaran di lakukan dengan cara membuka warung secara langsung dengan menggunakan spanduk yang bertuliskan menu makanan dan minuman yang kami jual dengan nama warung Jombang. Warung kami  menggunakan gerobak dengan sistem bongkar pasang.  Kami buka dari jam 17.00 sampai habis dan paling malam mencapai jam 01.00 dini hari. Warung kami terletak tepat di depan pasar tanah merah bangkalan, tempat yang sangat  strategis untuk membuka usaha makanan dan merupakan pusat pedagang makanan di kecamatan tanah merah. Selain itu di tempat kami adalah tempat yang strategis untuk membeli bahan baku pembuatan nasi goreng usaha kami, ketika belanja behan baku tidak perlu jauh – jauh di pasar yang buka setiap pagi menyediakan bahan baku yang lenkap pula. Kita membayar tenaga kerja 1 orang, Dengan bantuan dari kaluarga kami misalnya adik, dan ibu ketika berjualan maka akan mengurangi biaya tenaga kerja.
v  Sasaran
                        Pemasaran dengan sasaran utama masyarakat sekitar pasar tanah merah  yang jarang sekali menemukan masakan yang berasal dari Jombang terlebih rasanya yang khas. Pemasaran Juga di tujukan kepada orang yang lewat melintasi jalan pasar tanah merah sebagai pengobat lapar mereka.
v  Analisa pesaing
                        Tidak di pungkiri sepanjang jalan di Madura banyakl sekali warung jombang yang telah di buka. Untuk pembukaan warung jombang di tanah merah hanya ada satu yaitu warung kami. Warung nasi goreng yang ada di tanah merah pada awalanya hanya ada 2 warung yaitu warung kami dan warung milik orang asli Madura sendiri. Seiring ramainya jalan raya , sekarang warung nasi goreng ada 4 warung. Rata – rata warung yang lain mematok harga Rp 7000 per pori, sedangkan kita hanya mematok harga Rp 5000 per pori. Untuk kategori harga kita masih di bawah yang lain. Sedangkan untuk jumlah per porsinya kita lebih sedikit di bandingkan yang lain. Berikut adalah gambar step HOQ dari strategi produk kami:















Gambar step 1 HOQ produk nasi goreng



Keterangan :                              =  Competitive produk


                                                   = Our produk

Penggunaan step 1 HOQ karena kita tidak melakuka respon terhadap konsumen karena untuk membagikan quisioner ataupun wawancara pelanggan tidak memungkinkan.
Analisa gambar :
v  Penetapan harga: Produk kami berada 2 step lebih tinggi dibandingkan competitor. Harga yang kita patok untuk tiap pori Rp 5000,- sedangkan Harga dari competitor Rp 7000,-. Untuk target kita yang akan datang  kita tidak menaikkan harga ataupun menurunkan harga, penetapan harga konstan seperti biasa.
v  Cita rasa khas : Produk kami berada 2 step lebih tinggi di bandingkan competitor. Hal itu di tunjukkan bahwa cita rasa produk kami memiliki keunikan di bandingkan 3 warung nasi goreng lainnya yang rata – rata mereka berasal dari Madura. Cita rasa produk kami tidak sembarang orang dapat memasak nasi goreng khas daerah kami. Karena resep berasal dari satu desa di kecamatan Bandar kedung mulyo Jombang yang rata – rata memiliki mata pencaharian penjual nasi goreng secara turun – temurun dan sudah terkenal.
v  Jumlah sajian per porsi : Untuk setiap porsinya produk kami berada 2 step di bawah competitor. Dalam penyajian produk kita lebih sedikit di bandingkan competitor. Kita ber prinsip pada rasa, walaupun jumlah pori lebih sedikit yang penting rasa tetap lebih unggul. Hal tersebut juga berkaitan dengan harga, jika harga lebih mahal maka jumlah tiap porsinya juga lebih banyak. Target kita yang akan datang adalah minimal jumlah tiap pori sebanding  dengan competitor.
v  Kelengkapan sajian: Dalam penyajian tiap porsi produk kami hanya nasi goreng saja dan kurang lengkap. Sedangkan competitor berada 1 tingkat lebih tinggi di bandingkan kita. Hal itu ditunjukkan penyajian competitor lebih lengkap dengan tambahan krupuk dan telor untuk setiap porsinya. Target kita yang akan datang adalah melengkapi sajian dengan telur, krupuk dan sosis.
v  Pelayanan :Dalam hal pelayanan produk kita setingkat lebih unggul di bandingkan competitor . Hal itu di tunjukkan bahwa setiap kali penyajian kita lebih cepat, karena kita memakai kompor yang sudah kami setting sendiri dengan keluaran api intensitas tinggi, sehingga mudah masakan mudah matang. Sedangkan untuk competitor menggunakan kompor biasa sehingga proses memasak lebih lama. Ditambah tenaga kerja yang kami miliki lebih banyak sehingga pelayanan terkesan singkat dan memuaskan. Untuk target yang akan datang kita tidak meningkatkan dalam segi pelayanan ataupun menurunkannya.

2.5 Aspek Manajemen
            Memanfatkan tenaga kerja yang berasal dari keluarga kami sendiri meruapaka cara penghematan biaya tenaga kerja. Untuk tenaga kerja dari luar keluarga kami, kami mempekerjakan 1 orang pekerja untuk membantu penjualan di warung kami. Hasil dari usaha kami dikelolah oleh keluarga sendiri. Untuk pekerja belum bisa untuk memasak nasi goreng akan di latih dan di ajarkan cara membuat nasi goreng ala keluarga kami. Sistem pembayaran tenaga kerja dengan sistem bulanan yaitu 750.000,-.
            Sebagai juru masak adalah berasal dari kami sendiri yang mempunyai keahlian secara turun temurun. Kami memasak nasi goreng sendiri, sedangkan pekerja hanya membantu menyiapkan hidangan. Tugas pekerja adalah mencakup semuanya, tetapi untuk memasak hanya dapat di lakukan oleh pihak dari keluarga kami sendiri, seperti bapak, ibu, atapun saya sendiri. Pihak keluarga kami hanyalah memasak saja selebihnya adalah tugas dari pekerja kami. Untuk memasak nasi goreng yang siap saji, terlebih dulu kiata memasak bahan setengah jadi ketika dirumah sehingga dalam penyajian menjadi cepat.
2.6 Aspek keuangan
-        Strategi harga: Untuk 1 porsi nasi goreng kami mematok harga lebih murah dengan nasi goreng lainnya yaitu 5000,-.Strategi kami mengedepankan rasa, rasa yang kami unggulkan di bandingkan yang lainnya. Demikian juga semua makanan yang kami jual harga rata – rata 5000,-. Harga minuman rata – rata Rp 2000,- kecuali harga minuman sachet dan botol dengan harga berbeda.
-        Strategi keuangan:

Rincian Pengeluaran  RutinPer bulan










Rincian Pengeluaran Rutin Per minggu










                                                                                                                    

Rincian Pengeluaran Rutin Per hari




















Rincian Pengeluaran tidak rutin

































A. Asumsi Pengeluaran Secara Umum
B. Asumsi Pengeluaran dalam 1 tahun


























C. Asumsi Pendapatan Secara Umum












                                                                                                              
D. Asumsi Pendapatan Dalam 1 Tahun







E. Perhitungan Rugi / Laba
            Rugi / Laba ( 1 tahun )= Pendapatan ( 1 tahun ) – Pengeluaran ( 1 tahun )
                                = Rp 253.640.000 – Rp 176.932.000
                                = Rp 76.708.000








Bab III
KESIMPULAN

Dari rincian proposal kami diatas, kami dapat menyimpulkan:
v Usaha kami adalah usaha pengembangan usaha yang sudah berjalan yang sudah     laksanakan oleh orang tua kami selama kurang lebih 12 tahun.
v Usaha kami mengandalkan keahlian memasak nasi goreng yang khas berasal dari daerah kami dengan mayoritas penduduk berdagang nasi goreng yang rasa dan masyurannya tidak diragukan lagi.
v Prospek pendapatan yang tinggi, sehingga cepat untuk pengembalian modal yang kita tanam yaitu dalam waktu 1 tahun dengan laba bersih  Rp 76.708.000










                                                                                                                         





Nomor             :                                                                       Tanggal : 7 September 2011
Lampiran         : Proposal Usaha ( 5 Eksemplar )


Kepada Yth,
Rektor Universitas Trunojoyo
UP. Kepala Pusat Pengembangan Mahasiswa Wirausaha

            Perihal : Permohonan Pinjaman Modal Usaha

Yang bertanda tangan dibawah ini, kami :



Mengajukan permohonan pinjaman dana program Mahasiswa Wirausaha tahun 2011, dengan perincian sebagai berikut :
            a. Jumlah dana yang diajukan             : Rp 7.000.000
            b. Tujuan penggunaan                         : Modal usaha untuk pengembangan usaha
            c. Jaminan / Penjamin              :
Sebagai bahan pertimbangan kami sertakan proposal usaha terlampir.
Demikian atas perhatian dan perkenannya kami sampaikan terima kasih.


Hormat kami,


(Sulis Tiyowati)





 






































No comments:

Post a Comment